9 DayaTarik Pesan Iklan yang Waow
Sabtu, 18 November 2017
Add Comment
Perhatikan seacara mudah
iklan di Televisi masing masing semua iklan menggunkan daya tarik iklan yang
berbeda dari mulai rajin menggunakan artis bintang, Animasi, kecanggihan teknologi dan lain sebaginya.
Sebaiknya anda mengetahui apa saja daya tarik pesan iklan yang dapat anda lakukan untuk usaha anda?
Berikut 9 DayaTarik Pesan Iklan yang WAOW dan biasa di gunakan
a. Daya Tarik Selebritis
Produk atau merek dapat
menonjol dalam periklanan salah satunya dengan menggunakan daya tarik para
figur masyarakat (Suyanto, 2004:2). Figur masyarakat tersebut dapat berupa
seorang tokoh, bintang TV, aktor, aktris, atlet, ilmuwan dan sebagainya. Pengiklan
atau agensi iklan menggunakan selebritis yang sesuai dengan pasar sasaran dan
berharap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen terhadap produk yang
diiklankannya. Misalnya, sikap dan persepsi konsumen terhadap kualitas menjadi
lebih sempurna setelah mendapat dukungan dari selebritis. Pertimbangan lain
menggunakan selebritis terkait dengan popularitasnya, menarik secara fisik,
kredibilitasnya, profesinya, status kepemilikan terhadap perusahaan tersebut,
pemakai merek tersebut, nilai-nilainya dan resiko kontroversinya.
b. Daya tarik Humor
Pengiklan juga menggunakan
humor untuk mencapai sasaran komunikasi yang bervariasi agar memicu perhatian,
memandu konsumen secara menyeluruh terhadap tuntutan produk, mempengaruhi
sikap, menyempurnakan kemampuan “recall” dari tuntutan pengiklan dan pada
akhirnya menciptakan tindakan konsumen untuk membeli produk. Lebih dari itu,
pemanfaatan rasa humor dapat membawa audience ke dalam suasana yang positif. Daya tarik humor sering
mudah dikenal dan mudah diingat dari suatu pesan iklan (Suyanto, 2004:20).
Menurut Sugihantoro, iklan dengan tema humor sering menjadi iklan yang popular
dan paling diingat oleh audience. Pemasang iklan lebih sering menggunakan media
televisi atau radio dalam menampilkan iklan humor namun demikian iklan humor
dapat juga menggunakan media cetak.
Pemasang iklan menggunakan humor dalam
iklannya karena berbagai alasan, antara lain pesan iklan yang disampaikan
secara humor dapat menarik audience cukup efektif dalam mempertahankan
perhatian audience. Namun demikian terdapat beberapa pandangan kritis terhadap
iklan humor antara lain menyatakan bahwa iklan humor membaut audience cenderung
lebih memperhatikan atau lebih tertarik pada humor yang disampaikan dan kurang
memperhatikan merek dan atribut yang dimiliki suatu produk. Selain itu iklan
humor dinilai lebih cepat usang dan menimbulkan kebosanan jika sering
ditayangkan dibandingkan iklan yang lebih serius. Iklan humor yang efektif juga
sulit dibuat karena membutuhkan imajinasi dan kreatifitas tinggi (Sugihantoro,
2010:12-13).
c. Daya Tarik Kesalahan
Orang merasa salah ketika
melanggar peraturan, menyimpang dengan nilai standar atau kepercayaan, atau
tidak bertanggungjawab. Daya tarik kesalahan dapat berjalan baik karena
memotivasi individu dewasa secara emosi dalam mengambil alih tanggung jawab
tindakan terdepan untuk mengurangi tingkat kesalahan. Pengiklan menggunakan
daya tarik kesalahan dan berusaha membujuk calon konsumen dengan menerapkan
perasaan bersalah yang dapat diganti dengan menggunakan produk yang diiklankan
atau ditunjukkan kesalahannya agar konsumen tidak mengulangi kesalahan tersebut
(Suyanto, 2008:9).
d. Daya Tarik Komparatif
Pesan didasarkan pada
perbandingan merek yang dijadikan fokus periklanan dengan merek produk pesaing,
dengan tujuan untuk mencapai keunggulan. Perbandingan difokuskan pada satu atau
dua ciri yang paling menonjol dan dapat merupakan akses untuk memasuki pasar
baru (Machfoedz, 2010:144).
e. Daya Tarik Rasional
Daya tarik rasional
menekankan pada manfaat produk seperti kualitas, harga, value, atau kinerja.
Daya tarik rasional berfokus pada praktek, fungsi atau kebutuhan konsumen
secara optimal terhadap suatu produk, yang memberikan tekanan pada manfaat atau
alasan untuk mempunyai atau menggunakan suatu merek. Isi dari pesan menekankan
pada fakta, belajar dan persuasi logis. Daya tarik rasional cenderung
informatif dan pengiklan menggunakan daya tarik ini umumnya mencoba untuk
meyakinkan konsumen bahwa produk mempunyai manfaat khusus yang memuaskan
konsumen (Suyanto, 2008:13).
f. Daya Tarik Emosional
Daya tarik
emosional berusaha memanfaatkan
emosi positif (seperti humor, cinta, rasa bangga, rasa
senang, dan sejenisnya) dan emosi negatif (seperti rasa takut, rasa bersalah,
malu, tegang, sedih, waswas, dan seterusnya).Daya tarik emosional berhubungan
dengan kebutuhan psikologis konsumen untuk membeli suatu produk. Banyak
konsumen termotivasi untuk mengambil keputusan dan membeli suatu produk karena
emosional dan perasaaan terhadap merek dapat menjadi lebih penting daripada
pengetahuan terhadap atribut dan pernik-pernik produk tersebut. Secara umum
daya tarik emosional itu menyangkut kebahagiaan, keterkejutan, ketakutan,
kesedihan, kemarahan dan kemuakan (Suyanto, 2004:18).
g. Daya Tarik Seks
Daya tarik seks biasanya
menggunakan model atraktif dengan pose yang provokatif. Meskipun demikian daya
tarik seks akan mendapat tanggapan negatif jika tidak sesuai dengan materi yang
diiklankan. Iklan dengan daya tarik seks cenderung dihindari oleh orang tua
yang mempunyai anak kecil, yang berakibat iklan itu tidak ditonton. Lebih dari
itu iklan dengan daya tarik seks sering kali melanggar etika. Terbukti iklan
dengan daya tarik seks kurang berhasil dalam penjualan dibanding iklan dengan
daya tarik yang lainnya (Suyanto, 2008:23). Daya tarik seksual secara khusus di
definisikan berdasarkan pesan yang ditonjolkan secara jelas (misalnya: nudity
atau ketelanjangan atau decorative models) pada respon dari penerima pesan atau
informasi iklan (Reichert dan Ramirez, 2000 dalam Sulaksono, 2008:11),
1. Nudity (Ketelanjangan).
Mengacu pada jumlah dan gaya berpakaian yang dikenakan oleh model-model dalam
iklan, dan juga langkah yang progressive yang mengarah pada ketelanjangan
(misalnya mengacu pada pose tertentu dan mempengaruhi kesan pemikiran konsumen,
dan menampakkan hanya bagian tubuh tertentu saja, dan bahkan nude atau
telanjang (Reichert, 2003 dalam Sulaksono, 2008:12).
2. Sexual Behavior (Perilaku
Seksual). Merupakan suatu perilaku individual dan seksual yang berhubungan
dengan pribadi seseorang, termasuk godaan, kontak mata, pengambilan sikap, dan
gerakan (bahasa tubuh, komunikasi lisan dan nonverbal). Interaksi seksual
antara dua atau lebih orang-orang pada umumnya termasuk memeluk, mencium, dan
wujud-wujud lain yang lebih intim dari perilaku seksual (Reichert, 2003 dalam
Sulaksono, 2008:12).
3. Sexual Embeds. Merupakan
isi yang menafsirkan sebagai bentuk kecil dari informasi seksual. Contohnya
seperti bagian tubuh yang terbuka, obyek yang jelas tidak seksual dapat berarti
juga bagian tubuh yang seksual dan tindakan-tindakan seksual, serta citra-citra
kecil dari bagian tubuh dan orang-orang (Reichert, 2003 dalam Sulaksono,
2008:12).
4. Sexual Innuendo. Innuendo
sendiri merupakan ekspresi secara tidak langsung yang berimplikasi dengan
halus, atau bisa disebut juga sindiran halus (www.yourdictionary.com, dalam
Sulaksono, 2008:13). Jadi, sexual innuendo ini bisa dikatakan sebagai sindiran
halus yang berisi tentang hal-hal seksual.
5. Sexual Referens.
Merupakan gambaran dan kalimat yang mengacu pada sex atau menggerakkan
pemikiran tentang sex. Bisa secara implisit atau eksplisit, visual atau verbal.
Sexual referents di dalam advertising Merupakan gambaran dankalimat yang
mengacu pada sex atau menggerakkan pemikiran tentang sex. Bisa secara implisit
atau eksplisit, visual atau verbal. Sexual referents di dalam advertising
6. Sexual Positioning.
Mengacu pada pose atau gerakan-gerakan yang dipersepsikan untuk menimbulkan
hasrat dan keinginan seksual pada diri sendiri atau orang lain (Sulaksono,
2008:13).
7. Sexual Explicit. Adalah
seksual yang dipersepsikan secara eksplisit atau secara tegas dan jelas
(www.m-w.com, dalam Sulaksono, 2008:13).
8. Sexual Preference.
Mengacu pada arti kegiatan atau kesempatan dalam pemilihan sesuatu hal yang
memiliki atau mengandung keseksualitasan (Sulaksono, 2008:13).
H. Daya tarik Spriritual
Daya tarik spiritual adalah
daya tarik yang berkaitan dengan makna dan nilai, yaitu untuk menempatkan
perilaku dan hidup seseorang dalamkonteks makna yang lebih luas dan kaya, untuk
menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang mempunyai makna dibandingkan
dengan orang lain. Nilai-nilai spritual spiritual yang umum, antara lain:
kebenaran, kejujuran, ikhlas, kesederhanaan, kepedulian, kerjasama, kebebasan,
kedamaian, cinta, pengertian, amal baik, tanggungjawab, tenggang rasa,
integritas, rasa percaya, kebersihan hati, kerendahan hati, kesetiaan,
kecermatan, kemuliaan, keberanian, kesatuan, rasa syukur, ketekunan, kesabaran,
keadilan, persamaan, keseimbangan, hikmah, dan keteguhan.
i. Daya Tarik Kombinasi
Daya tarik kombinasi adalah
daya tarik perpaduan dari berbagai daya tarik, yaitu perpaduan dari daya tarik
selebritis, daya tarik humor, daya tarik rasa takut, daya tarik kesalahan, daya
tarik komparatif, daya tarik rasional, daya tarik emosional, daya tarik
spiritual dan daya tarik seks. Daya tarik ini diharapkan dapat mensinergikan
dari berbagai daya tarik sehingga dapat menghasilkan efek eksekusi pesan iklan
yang lebih baik dibandingkan dengan hanya menggunakan satu daya tarik saja.
Banyak perusahaan yang menggunakan daya tarik ini untuk menarik perhatian
penonton karena bahwa daya tarik kombinasi mempunyai kemampuan sinergi tersebut
(Suyanto, 2008:24).
Nah, itulah 9 DayaTarik Pesan Iklan yang Waow
0 Response to "9 DayaTarik Pesan Iklan yang Waow"
Posting Komentar