-->

Iklan Humor Efektifkah? Begini Cara membuat iklan Humor Yang Menarik


Persaingan dalam mengiklankan produk yang relatif sama menyebabkan usaha untuk merebut perhatian khalayak dalam iklan-iklannya semakin kompetitif. Oleh karena itu perlu digunakan teknik-teknik periklanan yang kreatif dan menarik. Pada fenomena persaingan iklan yang terjadi tersebut, terlihat setiap pengiklan telah menggunakan unsur humor yang menjadi salah satu teknik persuasi dalam iklan. Humor disampaikan dengan cara yang berbeda sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

Iklan Humor Efektifkah? Begini Cara membuat iklan Humor Yang Menarik

Masing-masing iklan operator memiliki strategi kreatif yang mempengaruhi pemilihan tipe humor yang digunakan mereka. Humor adalah kemampuan yang diduga hanya dikembangkan oleh Manusia. Humor melibatkan aktifitas fisik, emosi, dan terlebih adalah pemikiran. Humor menggunakan pemikiran lateral yang juga digunakan dalam pembuatan karya- karya kreatif dan pengalaman para penemu. Humor punya silogisme tersendiri. Dalam humor ada ketimpangan, ada kesenjangan, ada loncatan, ada kekurangan, ada kontradiksi, ada kekagetan, ada keterkejutan, ada wawasan, ada kesadaran baru, dan hal yang penting ada riang.

Iklan Humor Efektifkah? 
Penggunaan bagian humor dalam periklanan tujuannya ialah sebagai sarana guna menciptakkan tujuan supaya informasi yang digunakan dapat memicu perhatian, mengarahkan konsumen terhadap melihat produk, memprovokasi sikap, yang pada ahirnya membuat perilaku konsumen untuk melakukan pembelian atau memakai produk.

 "Membuat iklan humor benar-benar membutuhkan konsep yang matang dan berkesinambungan"

Mentransformasikan humor ke dalam suatu iklan, bukanlah gagasan tanpa tujuan. Seperti halnya banyak cara yang sudah dipraktekkan, teknik menyisipkan bagian humor ke dalam iklan mempunyai tujuan memberi kesan tersendiri. jika anda memperhatikan di TVC indonesia banyak iklan balutan humoris seperti iklan om jin, ijo rame-rame dan lainya.

Disisilain, iklan humor sampai saat ini di sekian banyak  negara masih hangat diperbincangkan oleh praktisi periklanan. Di samping perbedaan demografis dalam daya respons terhadap humor, bukti riset juga menunjukkan bahwa iklan yang bersifat humor tetap perlu dievaluas yakni hubungan iklan humoris dengan pengaruh konsumen maupun terhadap suatu merk tertentu.

Jika berpedoman penelitian terdahulu ialah berdampak negatrif terhadap brand  yang diiklankan, iklan yang mempunyai sifat humor akan tidak cukup efektif dikomparasikan iklan non humor.

Hasil temuan ini memiliki pengimbang di dalam hubungan antarpribadi : Bila kita menyenangi seseorang, kita akan ingin untuk memandang humornya lucu, daripada bila Anda tidak menyenangi orang tersebut.

Namun terdapat kalanya humor sebagai pesona iklan supaya membuat penerima pesan mendapat  mood positif, sampai-sampai probabilitas penerimaan pesan secara baik bakal lebih besar.

Mengkonversi Iklan Humor
Timbul permasalahan yang isinya perlu dipertanyakan kembali, apakah panggunaan bagian humor di dalam pesan iklan akan dapat meningkatkan hasil dari kegiatan promosi sebuah produk tertentu? Atau justeru sebaliknya, humor dapat “mengaburkan“ tujuan pesan iklan, dimana terjadi bias perhatian penonton yang menjadi target-marketnya. Dengan beda perkataan, pemirsa menonton iklan lantaran lebih tertarik dengan humornya, dan bukan karena dalil tertarik pada produk yang diiklankan.

Para praktisi periklanan di Negara Amerika Serikat ternyata banyak yang sudah tidak percaya sepenuhnya terhadap kekuatan humor di dalam iklan. Mereka beraggapan, humor dapat saja menghibur, namun tidak selalu menolong penjualan barang atau jasa. 
Boleh jadi, tampilan iklan di Negara Paman Sam menjadi tidak didominasi unsur-unsur humor. Biro iklan disana lebih senang memilih sebanyak nama aktris atau aktor dan pun penyanyi top sebagai model iklannya.

Namun di dalam bisnis periklanan, tidak saja cost yang mahal. Ide-ide guna tampilan iklan juga dihargai paling mahal, sebab ia mesti hadir dari daya khayalan dan proses kreativitas yang tinggi. Tidak hana itu saja, gagasan iklan yang baik hanya dapat dihasilkan dari kadar intelektual yang memadai, naluri yang tajam serta empiris yang lumayan dari semua pencipta iklan.

Perlu diingat kembali karena faedah iklan ialah untuk mempertemukan konsumen dengan sesuatu produk. Dan tujuannya pasti saja bukan guna menghibur, namun untuk memberi informasi untuk khalayak tentang hal ikhwal suatu produk. Walau demikian, bukan berarti iklan jangan menghibur. Segala lelucon atau lawakan sah -sah saja bila dijadikan “senjata” dalam usaha menggaet perhatian (to capture attention) calon konsumen.

Dari pemahaman ini, maka humor mesti diperlakukan sebagai “alat” dan bukan adalah tujuan. Dengan demikian, bagian humor mesti sinkron dan dapat menunjang tercapainya tujuan, yaitu memberi informasi segala urusan yang sehubungan dengan produk yang ditawarkan.

Sifat alamiah ini (human nature) selalu hendak merasakan senang, maka unsur efektifnya (sisi perasaan) lebih berperan. Tidak heran andai perhatian khalayak bakal terpusat pada bagian humor, yang dapat membuat hatinya senang. Ada baiknya anda memikirkan bagaimana meramu bagian humor di dalam suatu iklan dengan tidak mengaburkan bagian informatif dari produk yang ditawarkan. Artinya, saya dan anda butuh memperhatikan takaran memakai unsur humor di dalam pesan- pesan iklan.

Berhati-hatilah dalam menggunakan teknik humor sebagai pendekatan. Berdasarkan keterangan dari Max Sutherland iklan lucu akan meminimalisir unsur pesan yang penting, Fokus audience malah akan tertuju pada “lucunya” dan bukan pada inti pesannya.Kata sutherland lagi,

iklan lucu melulu efektif andai persepsi orand terhadap pesan sudah dirasakan positif.
Jika dosis humor di anggap remeh, bukan tak dapat akan hadir stimuli yang tidak terkondisikan (unconditioned stimuli), dimana khalayak tidak lagi dipicu untuk mengkonsumsi produk, tetapi hanya dipicu untuk tertawa. Bahkan khalayak menertawakan produk tersebut. Jelas ini tidak menguntungkan usaha promosi dari sebuah produk tertentu. Akhirnya, menciptakan khalayak tertawa dengan memadukan unsur-unsur humor di dalam iklan boleh saja. Tetapi, tidak boleh sampai khalayak menertawakan produk yang diiklankan.

Membuat Iklan Humor yang Menarik
Dalam urusan ini dibutuhkan strategi pemilihan pesona pesan iklan yang sangat sesuai. Bagi menilai pesona pesan iklan yang akan menyerahkan tingkat keberhasilan sangat tinggi terhadap target sasaran mesti melewati riset pasar.

Pesan iklan merupakan ucapan-ucapan persuasif yang terencana dan terstrategi yang anda temukan dalam iklan dengan destinasi menginformasikan, mempromosikan, dan merayu calon konsumen supaya membeli produk yang ditawarkan atau merubah perilaku masyarakat andai iklan itu sifatnya non komersil.

 Pesan iklan Humor berisi dua bagian yaitu :
1. Pesan (What to say) : suatu pesan dengan ucapan-ucapan yang diciptakan semenarik mungkin
2. Cerita (How to say) : Dibalik pesan, ada suatu konsep kisah yang sarat makna. Kreatifitas iklan ialah how to say-nya suatu pesan periklanan atau teknik yang dilaksanakan untuk mengkomunikasikan pesan iklan ( What to say ) untuk audiens.

Yang jelas sejumlah hal yang menjadi pertimbangan pengiklan menggunakan pesona humor ialah :
1. Humor lebih sesuai diterapkan pada produk yang telah dikenal masyarakat, dengan kata lain sifat humor pada iklan diterapkan sekedar untuk menjaga produk. Bukan untuk memperkenalkan produk baru. Humor lebih sesuai untuk menjaga produk dan bukan mengenalkan produk.

2. Humor adalah*metode efektif untuk unik perhatian, oleh sebab tersebut humor 
dipergunakan pada iklan yang berorientasi pada perasaan.

3. Humor lebih memperdalam makna menyenangi pada iklan atau produk yang diiklankan.

4. Humor adalah*metode yang efektif untuk unik perhatian terhadap iklan

5. Humor menyempurnakan kesenangan terhadap iklan atau produk yang diiklankan.

6. Humor tidak menimbulkan kelebihan terhadap non humor dalam menambah persuasi
7. Humor tidak menambah kredibilitas

8. Sifat humor tidak merugikan secara keseluruhan

Iklan-iklan yang bagus, iklan yang sukses mencapai destinasi kreator, agensi dan kliennya, tentu tercipta dari kepintaran imajinasi, daya kreativitas dan banting tulang serta perencanaan yang matang. Apapun pendekatan pesona pesan iklan yang dipakai haruslah memenuhi faedah utama iklan, yang menurut keterangan dari Dyer (1982 : 6) ialah “Menciptakan hasrat yang sebelumnya tidak terdapat .”

Selain tersebut pesan iklan tidak meniru iklan yang lainnya. Inilah masalah terbesar industri periklanan Indonesia yakni orang-orang periklanan ingin meniru orang- orang periklanan lainnya.

0 Response to "Iklan Humor Efektifkah? Begini Cara membuat iklan Humor Yang Menarik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel