7 Kesalahn Fatal Ini Bikin Anda Rugi Beriklan Sampai Kapan pun
Jumat, 16 Maret 2018
Add Comment
Mengapa Marketing Anda
Tidak Efektif
Apakah biaya marketing
yang dikeluarkan tidak balik modal?
Apakah anda sering
beriklan, sebar brosur, dll, tapi tidak ada respon? Apakah iklan anda tidak
mendatangkan penjualan?
Apakah anda merasa
budget marketing anda selalu tidak cukup akhirnya menghentikan melakukan
pemasaran?
Apakah anda bingung
menentukan iklan mana yang paling efektif?
Pertanyaan penting
sebelum beriklan
Pertama saat anda
membuat iklan pastikan anda mengajukan pertanyaan, bagaimana prospek saya
mendapatkan manfaat dari produk ini?
Kedua apakah uang yang
saya keluarkan sesuai dengan manfaat yang saya dapatkan?
Pertanyaan ketiga
adalah, apakah manfaat ini menyelesaikan masalah yang saya miliki sekarang?
Tips yang ketiga ini, pastikan anda meyakinkan prospek anda
bahwa ketika mereka memiliki, atau bahkan sebelum mereka memiliki produk
tersebut, mereka sudah bisa merasakan benefitnya.
Jika anda ingin menekankan pada fitur, pastikan benefit ditampilkan yang
mengena secara emosi.
Iklan adalah ujung
tombak sebuah strategi yang seringkali diandalkan sebagai alat untuk
mendatangkan penjualan. Iklan juga seringkali diandalkan untuk
menciptakan persepsi dibenak masyarakat untuk produk tertentu. Namun, ternyata
banyak sekali marketer yang tidak mengindahkan kaidah-
kaidah dasar dalam beriklan yang mengakibatkan pemborosan biaya yang tidak
sedikit.
Minimal ada 7 kesalahan
yang akan diungkapkan dalam artikel ini agar anda bisa menghindari pemborosan
dan mulai menciptakan iklan-iklan yang menjual. Bagaimana
menggunakan media efektif jika budget iklan sangat terbatas.
Jika 7 kesalahan ini
Anda hindari, berarti Anda akan memenangkan persaingan bisnis dengan lebih
efektif.
1. Tidak tahu apakah
iklan anda menjual
Media apa apa yang
paling efektif yang pernah anda gunakan saat beriklan? Mungkin anda menjawab,
brosur,
newsletter, internet
marketing, website, dan sebagainya.
Pertanyaan adalah
bagaimana anda tahu media yang anda gunakan efektif?
Nah, pertanyaan ini
seringkali tidak bisa dijawab dengan spontan, perlu beberapa detik,jam,hari, bahkan
berbulan-bulan untuk menemukan
bukti yang riil.
Syarat pertama memiliki
strategi marketing yang efektif adalah jika anda mau mengukur
efektifitasnya.
Bagaimana caranya?
1. Sudah banyak tools
yang membuat anda sadar akan biaya yang
anda keluarkan.
Contohnya anda melatih
team anda untuk bertanya, “Terima kasih anda telah menghubungi perusahaan kami,
boleh saya tanya, dari mana
anda mengetahui produk
kami?”
2. Gunakan kupon, tanda,
atau guntingan penawaran khusus yang bisa ditukarkan dengan suvenir atau diskon
khusus. Hitung jumlah kupon
yang kembali, semakin
banyak kupon, semakin efektif strategi anda
3. Tanyakan kepada
pelanggan anda, bagian mana dari iklan anda yang paling menarik perhatian, yang
membuat mereka menghubungi anda.
Catat dan kumpulkan
data-data ini dan terakhir kumpulkan semua data ini dan tarik kesimpulan
2. Fokus pada produk
bukan pada solusi
Ini adalah kesalahan
fatal yang kedua. Kesalahan yang ini adalah kesalahan yang kita pikir sangat
tidak masuk akal. Coba anda perhatikan
iklan-iklan anda, perhatikan produk-produk anda, atau mungkin contoh salah satu iklan yang menarik, ini
contoh headlinenya atau contoh
produk yang dijual, katanya begini
“Dapatkan handphone
terbaik tahun ini, pemenang the best technology in the world.”
Ini adalah satu headline
yang baik, namun ini juga merupakan sebuah kesalahan, mengapa?
Karena kita fokus hanya
pada produk, tidak mengundang intrik, yang mengundang rasa ingin tahu.
Bandingkan jika perusahaan handphone ini
menggunakan headline:
“Kecerdasan Dunia ada didalam genggaman Anda, mau tahu caranya?”
Coba rasakan, mana yang
lebih komunikatif dan membuat prospek kita merasa untuk mereka. Ini hanya
sekedar seperti pernyataan biasa.
Bayangkan ada pedagang
asongan yang teriak-teriak dijalan “koran koran koran!” “koran koran koran!”
“koran koran koran!” satu pedagang lain
berteriak “Berita baru, Osama Tewas!” “Berita baru, Osama Tewas!” “Berita baru,
Osama Tewas!”
Nah, mana yang lebih
menarik? Saya yakin anda akan memilih pedagang kedua, mengapa?
Memiliki headline yang
jelas
Fokus kepada apa yang
diinginkan pembaca
Provokatif, mengundang
rasa ingin tahu
Berapa banyak iklan yang
pernah anda lihat tidak berresonansi dengan pembacanya, berkomunikasi atau
mengundang rasa ingin tahu?
Bayangkan jika iklan ini
ditayangkan terus menerus tanpa diukur? Berapa besar budget iklan yang mengucur
begitu saja tanpa hasil?
Ini adalah sebagian
contoh headline lain yang sangat menarik:
Rahasia Membuat Orang
Menyukai Anda
Kekhilafan Sederhana
Yang Membuat Seorang Petani Kehilangan 3 miliar
Saran Bagi Istri Yang
Suaminya Tidak Bisa Menabung
Seorang Anak Kecil Yang
Memenangkan Hati Dunia
Siapa Yang Sangka
Seorang Wanita Bisa Menurunkan Berat Badan- Sambil Menikmati Makanan Nikmat
Bersamaan?
Saya Adalah Milyarder,
Anda Pun Bisa!
Bagaimana Saya Bisa
Meningkatkan Memori Saya Dalam Waktu Satu Malam
Dokter Di Indonesia
Mengatakan, 2 Dari 3 Orang Wanita Memiliki Kulit
Cantik Dalam 14 Hari,
Menggunakan …..
Tahukah Anda, Gaji Anda
Menyimpan Harta Karun Tak Ternilai? Bagaimana Saya Bisa Kaya Dengan Ide Yang
‘Konyol’ Kebodohan Saya Yang Membuat Saya Kaya Raya
"Perhatikan semua
headline diatas mengandung Problem yang dialami prospek Solusi terhadap sebuah
masalah Mengundang rasa ingin tahu
Provokatif menantang
pembaca untuk berpikir. Tidak ada satupun yang menonjolkan ego sebuah produk
atau ego perusahaan."
Pertanyaannya sederhana?
Perhatikan iklan anda,
apakah iklan anda menonjolkan produk atau fokus pada penyelesaikan problem
mereka?
Lalu, bagaimana kalau
misalnya produk anda yang mendapatkan penghargaan?
Apa benefit terbesar,
jika mereka membeli?
Prospek anda akan
mengatakan “Oh ya, saya ingin memiliki produk ini karena, ini produk yang luar
biasa, sudah menang award, tapi, bagaimana produk ini
bisa menyelesaikan problem saya, yah?” Itu sebabnya banyak iklan bagus, keren,
tapi tidak terjadi penjualan.
So,tips saya yang kedua
adalah Headline adalah iklannya iklan anda. Jika tidak menarik, calon customer
anda akan melewatkan iklan anda begitu saja. Pastikan
fokus anda ada pada prospek bukan hanya produk.
3. Fokus pada fitur
bukan pada benefit
Earphone dari Jerman,
memberikan gambaran di headline produk atau di cover produknya, katakan merknya
ABC. Kemudian, ada tertulis:
“frequency range
20-20.000 Hz,” lalu, “Sensitivity -40db sampai +- 3 db.” Lalu, dia mengatakan,
“Impadance ‘32 Ohm,” Maximum power input,
“100 mili watt.” Dan
memang kualitasnya luar biasa bagus sekali, suaranya oke, dan sangat- sangat
menarik.
Akan tetapi, yang produk
china ternyata lebih laku, bukan karena harganya lebih murah,malah sesunggunya
harganya tidak jauh berbeda.
Produk ini juga luar
biasa. Kalau saya sebut mereknya, saya yakin anda pasti tahu. Walaupun ada
fiturnya, namun dia menjelaskan “benefit.”
Benefitnya mengatakan,
Real stereo sound, Clear voice, perfect fit, Noise cancelling microphone,
Eliminates unwanted background noise,
Powerful speakers,
deliver quality sound, Enjoyable for chatting, dan Optimal experience for daily
use.
So, apa yang membedakan
headphone yang pertama dan headphone yang kedua? Headphone yang pertama
menunjukan fitur. Fitur adalah, “Fakta komponen dari produk atau pelayanan
anda.” Sementara, yang kedua menunjukkan benefit atau, manfaat emosionil yang
diberikan oleh produk
yang kedua.
Fitur boleh, jika …
Andai kata anda menuliskan fitur, memang sangat baik. Namun, apabila anda bisa
menuliskan benefit, akan jauh lebih mengena didalam
kehidupan, atau didalam posisi prospek. Karena, prospek bisa langsung merasakan
manfaat sebelum membeli.
Contoh ke 2:
Fitur sangat bermanfaat
jika Anda bisa menjual produk yang bersifat teknis seperti LCD,TV,Mesin dan
seterusnya. Kalau anda coba mengatakan
“ini adalah televisi LCD
tahan banting,” sementara, ada satu lagi yang mengatakan, benefit LCD membuat
mata anda menjadi lebih relax.
Benefit yang “mata anda
menjadi relax,” dengan “LCD tahan banting,” itu dua hal yang berbeda. Karena,
“tahan banting” adalah bicara produk.
Lalu, “mata anda menjadi
lebih relax,” itu keuntungan untuk prospek.
Contoh, mana yang lebih
nyaman untuk anda:
“Dapatkan mobil dengan
warna terbaru, biru tua”. Bandingkan dengan, “Dapatkan, mobil terbaru berwarna
biru yang terbukti lebih sehat bagi kulit anda”. Pastinya
penawaran kedua lebih mengena karena langsung berdampak kepada anda.
4. Membuat Iklan yang Me
too
Me too products secara
kasar diartikan sebagai produk ikut-ikutan. Katakan saja sebuah pabrik obat
memproduksi satu obat analgesik dengan nama dagang A,
kompetitor akan membuat analgesik dengan nama dagang B. Yang lain memilih nama
dagang C, D, E sampai Z tergantung
strategi masing-masing
pabrik. Zat aktif sama, kegunaan sama (atau minimal hampir sama tergantung
bahasa pengiklanan saja), tampilan luar
beda. Ini bukan masalah
orisinalitas atau murni faktor keuntungan semata, bisa jadi ada campur tangan
naluri manusia yang selalu ingin bersaing.
Konsep dan Big idea
Apakah pesan iklan itu
membuat audience merasa butuh?
Apakah iklan ini orsinil
dan belum pernah digunakan oleh siapapun juga?
Apakah iklan ini memberi
efek emosi, dari pesan yang disampaikan?
Apakah efektif secara
jangkauan?
So, hati-hati ketika
anda meniru sebuah iklan, atau anda ingin mengikuti gaya beriklan kompetitor anda.
Jika kompetitor ini sudah melakukannya duluan dan
anda adalah follower, market anda akan memahami secara unconscious atau secara
tidak sadar bahwa anda adalah pengikut dan bukan
pendahulu. Hati- hati jika anda beriklan di satu media yang sama, mengikuti
gaya yang sama. Akhirnya, kompetitor dan
anda seolah-olah tidak
ada bedanya.
5 Tidak memiliki
Penawaran Yang spesifik
Rumus baku dalam
advertising ada 4:
Attention: apakah iklan
anda mengundang perhatian?
Interest : apakah iklan
anda membangkitkan rasa ingin tahu?
Desire : apakah iklan
anda menimbulkan hasrat membeli?
Action : apakah iklan
anda mengundang prospek untuk bertindak?
Kesalahan berikutnya
adalah offer yang tidak jelas, atau penawaran yang tidak jelas. Penawaran
adalah satu dari tiga hal yang penting dalam
bisnis anda.
Satu dari antara tiga,
dari iklan anda:
1. Target market anda
harus jelas.
2. Anda harus memiliki
headline yang menantang.
3. Offer anda harus
jelas.
Penawaran adalah
proposal iklan Anda
Offer atau penawaran ini
adalah proposal. Sebuah proposal yang bukan saja mewakili produk anda, tapi
juga yang membuat customer
merasakan manfaat
sebelum membeli produk anda. So kejelasan dari penawaran ini harus jelas,
clear, dan spesifik. Contoh dari penawaran,
ada banyak sekali contoh
penawaran, misalnya ada orang mengatakan penawaran gratis, gratis apa?
Kalau anda ingin
menawarkan special offer, apa special offernya? Jika anda ingin memberikan
discount, apa discountnya? Jika anda ingin memberikan garansi,
jelaskan apa garansinya? Semakin jelas, semakin spesifik, dan semakin mengena,
maka penawaran ini akan menjadi reason atau alasan
mengapa customer anda perlu membeli produk anda?
Contoh offer yang
spesific:
Hubungi sekarang untuk
mendapat FREE massage
Free dinner! Untuk anak
dibawah usia 12 tahun
Special discount sampai
dengan 70% selama musim liburan
Buy One Get One FREE!!
Berikan saya 3 menit
untuk mengajarkan anda mencetak 1juta dollar
10 CD for 1 cent
(Columbia Music)
30 minutes or absolutely
FREE!
Banyak sekali melihat
iklan-iklan yang tidak memiliki penawaran sama sekali, bahkan iklan itu hanya
iklan branding. Business yang memiliki unlimited marketing budget atau budget
marketing yang tidak terbatas.
Silakan anda beriklan branding, karena anda
bisa menunggu market untuk mengenal produk anda, sampai mereka mencoba produk
anda. Namun, jika anda business
yang memiliki budget
marketing yang terbatas, pastikan penawaran anda sangat-sangat jelas, bisa
dipahami, dan dibutuhkan oleh customer anda. Contoh Iklan Tanpa
Penawaran yang Spesifik "Penawaran yang
tidak jelas akan merontokkan/menghancurkan seluruh iklan anda."
6 : Tidak Ada Call to
Action yang Spesifik
Pernah mendapat email,
brosur, atau membaca iklan yang bagus tetapi tidak ada ajakan untuk bertindak?
Pada sebuah iklan Call to Action merupakan poin yang amat
penting, ini adalah point of sale yang bisa membuat pelanggan memutuskan
membeli segera.
Ini dia contoh call to
action yang bisa saya kumpulkan :
Klik disini Download Now
Langsung Download Lanjutannya, Klik disini Join Now
Saya mengajak anda
untuk… Diskusi dengan ahlinya
Start Your Trial Get a
Free Mendesak!
Terbatas hanya untuk ….
Offer Expires
Klik disini dan …
In a Hurry? Call, Email,
etc. – Untuk lebih detil lagi klik…
Customer mengharapkan
instruksi dari Anda
Kesalahan ini BAHAYA
sekali, anda tidak meminta customer untuk call to action atau bertindak.
Kadang–kadang, prospek perlu dimotivasi oleh iklan anda untuk
mengangkat telepon, untuk melakukan SMS, untuk berkunjung ke stand, toko, dan
kantor anda, dengan memberikan perintah yang spesifik. Teknik
yang spesifik, bagaimana cara menghubungi bisnis anda. So, perintah ini,
perintah untuk menghubungi bisnis anda. Yang pasti, harus ada ada
yang hanya mencantumkan nomor telepon dan tidak ada perintah, “Telepon
sekarang, hubungi sekarang juga, pastikan jangan sampai
ketinggalan, terbatas dan seterusnya.”
Tips hari ini, Jangan
biarkan customer anda berinisiatif, pastikan anda yang meminta mereka
menghubungi anda sekarang juga.
7 Berjanji Tapi Tidak
Bisa Ditepati
Memang iklan adalah alat
untuk membuat bisnis anda sukses, memang iklan adalah cara untuk membuat bisnis
anda sangat dikenal, dan
memang iklan ini
ditujukan agar bisnis anda kredibel dimata customer-customer dan prospek-
prospek anda namun yang menghancurkan
sebuah iklan adalah
ketika janji yang anda berikan tidak ditepati.
"Janji adalah brand
Anda"
Dalam beriklan, apapun
janji yang anda umumkan sudah mempertaruhkan brand. Saat anda berjanji namun
tidak bisa memenuhi, maka kekecewaan akan dituai
oleh pelanggan. Berapa banyak jargon yang akhirnya dicekal oleh Google karena
dianggap mengiklankan janji yang tidak masuk akal,
misalnya: “Beli produk ini anda
akan cepat kaya dalam satu detik!” “Jadi milyarder dalam dua hari atau kurang!”
“Free..!”
So jangan sampai ini
terjadi pada diri anda, pastikan janji yang nada berikan ditepati no excuse.
Kreatifitas beriklan bermula dari konsep dan Big Idea. Yang menarik Big
Idea adalah simple idea. Pesan yang disampaikan lebih penting dari grafik yang
menyertai pesan itu sendiri.
Source:
versi ebook top coach indonesia
0 Response to "7 Kesalahn Fatal Ini Bikin Anda Rugi Beriklan Sampai Kapan pun"
Posting Komentar