-->

5 Citra Wanita yang Banyak di Perankan Dalam Peran Periklanan


Pada beberapa iklan, masih memperlihatkan citra perempuan yang dipandang sebagai “obyek” untuk memuaskan kaum laki-laki, meskipun dalam iklan tersebut digambarkan secara lebih halus (tersirat). Pada beberapa iklan masih memperlihatkan secara jelas adanya nilai-nilai gender lama yang masih mempertahankan penarikan garis batas yang jelas antara dunia laki-laki dengan dunia perempuan atau sekurang-kurangnya yang masih menganggap adanya ciri kodrati dari kedua jenis kelamin tersebut. Nilai-nilai gender baru mulai banyak ditampilkan. Beberapa nilai-nilai gender yang selalau dibangun yaitu perempuan digambarkan harus mengikuti perkembangan berita-berita aktual, selalu tampil sesuai perkembangan jaman, dan selalu mementingkan kepentingan anggota rumah tangganya, dari pada kepentingan dirinya sendiri. Baca Juga3 Alasan Sederhana Perempuan Lebih di Pilih Menjadi Sarana Iklan

Berbeda pada sebelum tahun 2000 berbagai media iklan secara umum perempuan dicitrakan sebagai sosok yang memiliki peran atau role menjadi penjaga nilai-nilai halus. Konsep iklan rata-rata menggambarkan bahwa kondrat perempuan sebagai mahkluk dengan tugas utama sebagai penyambung keturunan, lemah lembut, anggun, pandai memasak, lebih emosional, dan fisiknya kurang kuat.



1. Citra Perempuan Sebagai Pengurus Utama Keluarga
Perempuan digambarkan sebagai tiang utama pengurus keluarga, artinya laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan sederajat dengan kodrat yang berbeda, sehingga masing-masing memiliki wilayah tanggung jawab yang berbeda. Laki-laki bertanggung jawab mencari nafkah sebagai aktualisasi peran “kepala keluarga”. Sedangkan perempuan memiliki wilayah tugas di dalam rumah yaitu: pertama, mengurus dan menata rumahnya, kedua, mengelola sumberdaya di rumah baik tenaga kerja maupun keuangan yang ada, dan ketiga, sebagai ibu yang bijaksana dalam perannya memberikan pendidikan bagi anak-anaknya.
Baca Juga:


2. Pengemban Tugas di Dapur
Meskipun perempuan memiliki pendidikan dan pekerjaan di luar rumah,namun pekerjaan di dapur tetap merupakan suatu yang mustahil untuk ditinggalkan. Dibanding dengan iklan-iklan yang memiliki citra lain, jumlah iklan yang mencitrakan perempuan sebagai pengemban tugas di dapur ini jumlahnya paling sedikit. Fenomena ini barangkali berkaitan dengan adanya fenomena “alat pembantu rumah tangga”, di mana terjadi pergeseran peran dalam mengerjakan tugas-tugas memasak, mencuci, membersihkan rumah dan sebagainya, yang mana tugas tersebut mulai digantikan oleh “alat pembantu rumah tangga”, sedangkan ibu rumah tangga hanya memikirkan bagaimana mendidik anak, mengatur sumber daya di rumah serta merawat tubuhnya agar senantiasa tampil menarik.


3. Tampil Memikat
Seperti contoh pada Iklan prodak alat kecantikan, minyak wangi dan style beberapa iklan perempuan harus selalu tampil memikat. Agar dapat tampil memikat maka seorang perempuan perlu mempertegas kodrat keperempuanannya secara biologis, seperti rambut yang subur dan hitam pekat, kulit yang mulus, bibir yang indah, bulu alis yang lentik, betis yang mulus, tubuh yang ramping dan sebagainya. Untuk mencapai kondisi tersebut maka seluruh anggota tubuh, harus dalam keadaan sehat dan selalu dirawat secara teratur.


4. Mengikuti Pergaulan
Banyak iklan mencitrakan perempuan sebagai mahkluk yang dihantui oleh kekuatiran-kekuatiran: tidak cantik, tidak tampil menawan, tidak memikat, ketinggalan jaman dan sebagainya. Dalam iklan kelompok citra pergaulan kesan tersebut semakin ditonjolkan. Secara umum pada kelompok iklan ini ada kesan perempuan selalu ingin dapat diterima dalam suatu pergaulan golongan sosial tertentu.
Untuk itu dalam iklan- iklan ini menyiratkan bahwa perempuan memerlukan
Pertama, “tampilan fisik yang menarik” artinya, aksentuasi bagian-bagian tertentu dengan penerapan kosmetik dan aksesoris yang harmonis sehingga seorang perempuan tampak anggun menawan mengundang pesona, sehingga membawa implikasi dapat diterima disuatu kalangan tertentu.
Kedua, “berkepribadian”, walaupun kepribadian itu merupakan sesuatu yang berada di dalam, namun ia dapat di tampilkan melalui penampilan fisik seperti: pakaian, perhiasan, kosmetik dan alat-alat yang dipakai sehari-hari. Keinginan untuk diterima atau diakui dalam kelompok sosial tertentu, juga di manfaatkan oleh sebagian iklan dalam kelompok citra pergaulan ini.
Baca Juga:


5. Sebagai Obyek Untuk Menyenangkan Laki-laki
Citra ini lebih banyak didasarkan pada suatu anggapan bahwa merupakan sesuatu yang wajar apabila perempuan diperlakukan sebagai obyek pemuasan laki-laki, khususnya pemuasan hasrat seksual. Ada suatu persamaan ciri yang ditemukan pada setiap iklan dalam kelompok citra ini, yaitu keseluruhan kecantikan perempuan, baik kecantikan secara alami maupun kecantikan hasil polesan (kosmetik), harus dijaga dan dipertahankan ekstra keras dari waktu- kewaktu, dan toh kecantikan tersebut pada akhirnya dipersembahkan bagi “konsumsi” laki- laki lewat kegiatan seperti: sentuhan, rabaan kulit, pandangan, dan ciuman. Iklan-iklan kelompok ini banyak memberikan kesan kepuasaan konsumtif laki-laki itu tidak hanya berdampak sepihak pada laki-laki saja, tetapi juga memberikan kepuasan tersendiri bagi perempuan yang merasa dirinya presentable, acceptable, dihargai, dan dibutuhkan laki-laki. Bagian tubuh yang perempuan yang paling banyak diekploatasi oleh iklan-iklan jenis ini adalah: bibir, betis, bibir, dada, rambut dan punggung.  

0 Response to "5 Citra Wanita yang Banyak di Perankan Dalam Peran Periklanan "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel