5 Citra Wanita yang Banyak di Perankan Dalam Peran Periklanan
Rabu, 14 Maret 2018
Add Comment
Pada beberapa iklan,
masih memperlihatkan citra perempuan yang dipandang sebagai “obyek” untuk
memuaskan kaum laki-laki, meskipun dalam iklan tersebut digambarkan secara
lebih halus (tersirat). Pada beberapa iklan masih memperlihatkan secara jelas
adanya nilai-nilai gender lama yang masih mempertahankan penarikan garis batas
yang jelas antara dunia laki-laki dengan dunia perempuan atau
sekurang-kurangnya yang masih menganggap adanya ciri kodrati dari kedua jenis
kelamin tersebut. Nilai-nilai gender baru mulai banyak ditampilkan. Beberapa
nilai-nilai gender yang selalau dibangun yaitu perempuan digambarkan
harus mengikuti perkembangan berita-berita aktual, selalu tampil sesuai
perkembangan jaman, dan selalu mementingkan kepentingan anggota rumah tangganya,
dari pada kepentingan dirinya sendiri. Baca Juga: 3 Alasan Sederhana Perempuan Lebih di Pilih Menjadi Sarana Iklan
Berbeda pada sebelum tahun 2000 berbagai media iklan secara umum perempuan dicitrakan sebagai sosok yang memiliki peran atau role menjadi penjaga nilai-nilai halus. Konsep iklan rata-rata menggambarkan bahwa kondrat perempuan sebagai mahkluk dengan tugas utama sebagai penyambung keturunan, lemah lembut, anggun, pandai memasak, lebih emosional, dan fisiknya kurang kuat.
1. Citra Perempuan
Sebagai Pengurus Utama Keluarga
Perempuan digambarkan
sebagai tiang utama pengurus keluarga, artinya laki-laki dan perempuan memiliki
kedudukan sederajat dengan kodrat yang berbeda, sehingga masing-masing memiliki
wilayah tanggung jawab yang berbeda. Laki-laki bertanggung jawab mencari nafkah
sebagai aktualisasi peran “kepala keluarga”. Sedangkan perempuan memiliki
wilayah tugas di dalam rumah yaitu: pertama, mengurus dan menata rumahnya,
kedua, mengelola sumberdaya di rumah baik tenaga kerja maupun keuangan yang
ada, dan ketiga, sebagai ibu yang bijaksana dalam perannya memberikan
pendidikan bagi anak-anaknya.
Baca Juga:
Baca Juga:
2. Pengemban Tugas di
Dapur
Meskipun perempuan
memiliki pendidikan dan pekerjaan di luar rumah,namun pekerjaan di dapur tetap
merupakan suatu yang mustahil untuk ditinggalkan. Dibanding dengan iklan-iklan
yang memiliki citra lain, jumlah iklan yang mencitrakan perempuan sebagai
pengemban tugas di dapur ini jumlahnya paling sedikit. Fenomena ini barangkali
berkaitan dengan adanya fenomena “alat pembantu rumah tangga”, di mana terjadi
pergeseran peran dalam mengerjakan tugas-tugas memasak, mencuci, membersihkan
rumah dan sebagainya, yang mana tugas tersebut mulai digantikan oleh “alat
pembantu rumah tangga”, sedangkan ibu rumah tangga hanya memikirkan bagaimana
mendidik anak, mengatur sumber daya di rumah serta merawat tubuhnya agar
senantiasa tampil menarik.
3. Tampil Memikat
Seperti contoh pada
Iklan prodak alat kecantikan, minyak wangi dan style beberapa iklan perempuan
harus selalu tampil memikat. Agar dapat tampil memikat maka seorang perempuan
perlu mempertegas kodrat keperempuanannya secara biologis, seperti rambut yang
subur dan hitam pekat, kulit yang mulus, bibir yang indah, bulu alis yang
lentik, betis yang mulus, tubuh yang ramping dan sebagainya. Untuk mencapai
kondisi tersebut maka seluruh anggota tubuh, harus dalam keadaan sehat dan
selalu dirawat secara teratur.
4. Mengikuti Pergaulan
Banyak iklan mencitrakan
perempuan sebagai mahkluk yang dihantui oleh kekuatiran-kekuatiran: tidak cantik,
tidak tampil menawan, tidak memikat, ketinggalan jaman dan sebagainya. Dalam
iklan kelompok citra pergaulan kesan tersebut semakin ditonjolkan. Secara umum
pada kelompok iklan ini ada kesan perempuan selalu ingin dapat diterima dalam
suatu pergaulan golongan sosial tertentu.
Untuk itu dalam iklan-
iklan ini menyiratkan bahwa perempuan memerlukan
Pertama, “tampilan fisik
yang menarik” artinya, aksentuasi bagian-bagian tertentu dengan penerapan
kosmetik dan aksesoris yang harmonis sehingga seorang perempuan tampak anggun
menawan mengundang pesona, sehingga membawa implikasi dapat diterima disuatu
kalangan tertentu.
Kedua, “berkepribadian”,
walaupun kepribadian itu merupakan sesuatu yang berada di dalam, namun ia dapat
di tampilkan melalui penampilan fisik seperti: pakaian, perhiasan, kosmetik dan
alat-alat yang dipakai sehari-hari. Keinginan untuk diterima atau diakui dalam
kelompok sosial tertentu, juga di manfaatkan oleh sebagian iklan dalam kelompok
citra pergaulan ini.
Baca Juga:
Baca Juga:
5. Sebagai Obyek Untuk
Menyenangkan Laki-laki
Citra ini lebih banyak
didasarkan pada suatu anggapan bahwa merupakan sesuatu yang wajar apabila
perempuan diperlakukan sebagai obyek pemuasan laki-laki, khususnya pemuasan
hasrat seksual. Ada suatu persamaan ciri yang ditemukan pada setiap iklan dalam
kelompok citra ini, yaitu keseluruhan kecantikan perempuan, baik kecantikan
secara alami maupun kecantikan hasil polesan (kosmetik), harus dijaga dan
dipertahankan ekstra keras dari waktu- kewaktu, dan toh kecantikan tersebut
pada akhirnya dipersembahkan bagi “konsumsi” laki- laki lewat kegiatan seperti:
sentuhan, rabaan kulit, pandangan, dan ciuman. Iklan-iklan kelompok ini banyak
memberikan kesan kepuasaan konsumtif laki-laki itu tidak hanya berdampak
sepihak pada laki-laki saja, tetapi juga memberikan kepuasan tersendiri bagi
perempuan yang merasa dirinya presentable, acceptable, dihargai, dan dibutuhkan
laki-laki. Bagian tubuh yang perempuan yang paling banyak diekploatasi oleh
iklan-iklan jenis ini adalah: bibir, betis, bibir, dada, rambut dan
punggung.
0 Response to "5 Citra Wanita yang Banyak di Perankan Dalam Peran Periklanan "
Posting Komentar