Peran Copywriter dan Team Ad dalam Brainstorming Ide Pembuatan Naskah Iklan
Kamis, 23 November 2017
Add Comment
Copywriter adalah bagian
dari tim kreatif Sebaiknya, Ia dan AD merupakan sepasang soulmate yang tidak
bisa dipisahkan. Saat brainstorming sebaiknya Ia bisa melebur ke dalam
keduanya, Sehingga Ia bisa menjadi copywriter sekaligus sebagai art
director. Kemudian Ia harus paham visual
sehingga tidak akan terjebak pada visual
dulu ataupun copy-nya dulu.
Brainstorming Ide Pembuatan
Naskah Iklan
Sebelum brainstorming, tim
kreatif khususnya, perlu membekali dirinya dengan:
Apa pesan yang ingin
disampaikan?
Siapa target audience dari
brand tersebut?
Bagaimana consumer
insight-nya?
Pengetahuan tentang inilah
yang harus dimiliki oleh tim kreatif sebelum melakukan brainstorming.
Kalaupun client service
belum membekali tim kreatif dengan pengetahuan tersebut, cobalah mencarinya
sendiri.
Misalnya, dalam hal produk
kopi
kenalilah para peminum kopi?
kenapa mereka memilih kopi
sachet?
kenapa mereka memiliki kopi
susu bukan kopi hitam?
apa kopi yang mereka
konsumsi?
mengapa mereka senang
menghabiskan waktu di café hanya untuk menikmati secangkir kopi, dan
sebagainya.
Dari situlah, proses
menggali ide berjalan. Cobalah membuat mapping atau rute dari mana dan ke mana
tujuan dari ide kita.
Catatlah semua yang keluar
dari proses brainstorming tersebut.
Jangan cepat mematikan ide
tapi cobalah untuk menggalinya lebih dalam.
Dalam iklan, yang sangat
kental dengan tim work-nya, ide yang muncul dari seorang copywriter, tidak lagi
menjadi ide copywriter saja. Kadang, ide yang terlontar dari seorang copywriter
kemudian dibumbui lagi oleh art director dan dikemas menarik sehingga ide itu
menjadi ide bersama.
Seringkali saat
brainstorming, art director sering bertanya kepada copywriter untuk membuat
storyboard, “Ceritanya apa, nih?”. Padahal yang perlu didiskusikan lebih dulu
adalah apa big idenya. Big idea, menurut Sandra Moriarty dalam bukunya “Advertising
"Principles and Practices” adalah konsep kreatif yang menaungi semua iklan
dari brand tersebut.
Begitu juga saat harus
membuat sebuah iklan (TVC). Tentukan apa big ideanya terlebih dulu, barulah
berkreasi dengan ceritanya (storyline). Cerita tidak harus dari copywriter. Art
Director pun perlu memberi masukan dari sisi visual akan seperti apa. Dari
situlah cerita akan berkembang. Di dalam penggalian ide, kita juga mengenal
adanya banyak layer. Gali lagi agar ide yang dihasilkan tidak hanya di layer 1.
Benar, tapi kurang kreatif.
Soal ide naskah iklan yang
tepat untuk sebuah produk, tidak ada ide yang bisa kita generalisir lebih cocok
untuk kopi atau ide ini untuk kosmetik dan sebagainya. Tapi, lagi-lagi, itu
semua harus berpegang pada apa pesan yang ingin disampaikan, siapa TA-nya,
bagaimana karakteristik mereka, dan semua hal yang berkaitan dengan consumer
behavior.
Seharusnya ide itu sangat
personal, bahkan sebisa mungkin, cari ide yang hanya bisa dipakai untuk brand
itu. Itulah yang membedakan kreativitas seorang creator iklan. Meski memang
banyak hal yang mempengaruhi sebuah iklan yang outstanding. Tapi pada
prinsipnya, ide itu adalah jualan agency. Bayangkan, jika harus pitching dan
ada 10 agency yang ikut, klien hanya memilih ide yang unik, yang spesial dan
tidak sama dengan yang lain. Idelah yang membuat sebuah agency bisa bertahan
(karena dengan kreativitas, agency bisa jualan ke klien). Ide yang akan
mengangkat sebuah brand dan meningkatkannya dari awareness sampai loyalty.
sumber:
https://ernisme.wordpress.com/2012/10/04/ide-kreatif-dalam-pembuatan-naskah-iklan-tv-part-1/
0 Response to "Peran Copywriter dan Team Ad dalam Brainstorming Ide Pembuatan Naskah Iklan"
Posting Komentar