Cara Menemukan dan Manajemen Ide Untuk Konten Iklan
Kamis, 23 November 2017
Add Comment
Bukan cuma orang
kreatif saja yang bekerja mencari ide untuk sebuah komunikasi produk.
Tapi setiap
pekerja di dunia iklan harus memiliki pola pikir bahwa semua pekerjaan
memerlukan sebuah ide.
Untuk sebuah
kampanye produk, semuanya berawal dari ide dan kampanye tanpa ide ibarat mahluk
hidup tidak punya nyawa.
Dari Mana
Datangnya Ide?
Ide bisa datang
dari mana saja mulai bangun tidur, di kamar mandi, di jalan, di kantor, di
kampus, di pasar, ketika istirahat, bahkan mimpi pun bisa menjadi ide.
Salah satu
sumber ide adalah imajinasi: kekuatan dari dalam diri kita yang memperbolehkan
kita untuk mengalami apa yang telah kita alami, apa yang akan kita alami, dan
apa yang tidak akan kita alami; imajinasi dapat menembus batasan ruang, waktu
dan realitas.
Imajinasi dapat
membawa kita ke alam fantasi melalui dunia mimpi, yang sebenarnya adalah cermin
dari keinginan dan pemikiran kita yang paling dalam. Kita tidak harus tidur dan
bermimpi terlebih dahulu untuk dapat memperoleh imajinasi, tetapi kita juga
dapat berimajinasi dalam dunia sadar.
Imajinasi
sangatlah penting bagi seorang pekerja kreatif, baik seni murni maupun seni
terapan, karena imajinasi tidak semata-mata gambaran yang hanya berupa illusi,
namun imajinasi dapat membuahkan ide di dalam pikiran kita.
Ide bisa datang
dalam bermacam-macam bentuk, text atau kata-kata, gambaran atau bayangan, lagu,
warna, style atau gaya, dan lain-lain.
Lima Strategi
Memancing Ide Baru
Seleksi
Alteration
(perubahan)
Spontanitas,
Abstraksi
Gambaran tak
berbentuk.
Proses
Pengolahan Ide
Menemukenali
permasalahan komunikasi visual
Mencari data
verbal dan visual
Menyusun konsep
kreatif yang berlandaskan pada karakteristik target sasaran
Penentuan
visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi
verbal-visual yang fungsional, persuasif, artistik, estetis, dan komunikatif.
Melihat Kekuatan
Local Idea
Ide lokal
mempunyai potensi kekuatan justru karena kelokalannya.
Ide kreatif yang
berangkat dari lokalitas jumlahnya jutaan, dan jika diolah maksimal akan
menjelma jadi masterpiece berkelas internasional.
Lanskap masa
depan ditentukan oleh sekelompok minoritas yang ide-ide besarnya semula dianggap
asing, tidak wajar, bahkan gila.
Namun kita tidak
sekadar mengambil ide mentah belaka. Ex: Riau identik dengan selembayung,
songket, warna hijau-merah-kuning, dll.
Kita harus
membentuk kembali ide-ide dsar itu dengan pemikiran dan kreativitas kita.
Karena tidak
semua kultur lokal bisa diangkat menjadi bahasa global, ada kemungkinan kultur
di suatu daerah bisa bertentangan dengan daerah lain. Ex: cokot (jawa: gigit,
sunda: ambil); ketelanjangan di Papua dianggap biasa, tapi di Aceh bisa
berbahaya.
Pemahaman hal di
atas akan banyak membantu tercapainya proses transformasi pesan yang
benar-benar pada audiensnya, sehingga tercipta “desain grafis plus” (karya
iklan plus), yang pengaruhnya melebar melewati batas-batas lokaslitasnya
sendiri.
Tantangannya?
Bagaimana
membawa muatan lokal yang begitu unik, menarik dan bisa diterima oleh audiens
yang tidak mengerti secara jelas kultur budaya yang diangkatnya dalam sebuah
karya iklan.
Tanpa pemahaman
mendalam, maka proses untuk mengakulturasikan ide-ide lokal dengan aspek global
tidak hanya bisa mengakibatkan salah persepsi, bahkan bia menjadi bumerang
akibat penerimaan negatif target audiens.
Manajemen Ide?
Meskipun ide
didapat dengan gratisan, agar hasilnya maksimal ide juga perlu dikelola. Karena
tidak semua ide laku dijual.
Tantangan
terberat: bagaimana mengubah ide kreatif mempunyai nilai tambah.
Untuk mengubah
ide menjadi berharga kadang berbenturan dengan mood (suasana hati), yang
diperlukan untuk menghasilkan karya di atas standar.
Tapi datangnya
mood sering tak terduga, kadang muncul membuat kita kreatif, kadang juga
menghilang meninggalkan kita dalam kebuntuan ide.
MANAJEMEN MOOD
Menciptakan
kondisi untuk menghidupkan kreativitas
Salah satunya
dengan menentukan tujuan yang jelas seperti dalam memecahkan masalah akan lebih
simpel kalau kita memahami batasan-batasannya.
Menyelesaikan
pekerjaan sampai tuntas, penyakit yang bisa menimbulkan kebuntuan ide adalah
kebiasaan menunda-nunda pekerjaan.
Menciptakan
atmosfer kratif, Jadi agar mood bisa sering datang penting menciptakan suasana
kerja dan lingkungan yang kondusif.
Berfikir
berbeda, manusia kreatif adalah mahluk yang dinamis, yang tidak begitu nyaman
dengan rutinitas yang itu-itu aja.
Berani gagal,
tidak semua gagasan kreatif bisa diwujudkan dengan baik. Kegagalan adalah hal
yang manusiawi dan dapat menjadi pelajaran terbaik
Demikian, Cara Menemukan dan Manajemen Ide Untuk Konten Iklan
0 Response to "Cara Menemukan dan Manajemen Ide Untuk Konten Iklan"
Posting Komentar