Apa Itu Visual Branding Dalam Periklanan dan 13 Penyebab Matinya Brand
Selasa, 21 November 2017
Add Comment
Kompetitor produk sejenis
semakin banyak, sehingga pilihan konsumen semakin beragam. Brand produk yang
paling diingat konsumen akan menjadi pilihan. Ribuan merek berkeliaran menggoda
mata di televisi, supermarket, di warung-warung kecil, di pinggir jalan bahkan
di dunia internet. Tidak semua bisa diingat oleh konsumen. Di lain Brand yang
dimanage dengan cerdas oleh produsen berpeluang menjadi top brand.
Apa itu Brand?
Branding adalah suatu
kegiatan investasi, yang biasanya menelan biaya yang cukup besar. Dimulai dari
penamaan (penentuan brand), pembuatan logo brand/merk, hingga kegiatan brand
building yang meliputi positioning, launching, sustaining hingga rejuvenating.
Kegiatan branding adalah merupakan sebagian dari kegiatan marketing, yakni
suatu upaya untuk memasarkan merk ke dalam suatu pasar. Masalah sales/penjualan
hanyalah sebagian dari masalah marketing ini.
Apakah Brand Bisa Dijual
Belikan?
Suatu kegiatan branding yang
berhasil bisa membuat suatu brand/merk memiliki nilai tersendiri yang bisa
diperjual belikan. Contohnya banyak sekali, antara lain adalah merk Electrolux,
yang sudah dikenal masyarakat sebagai merk vacuum cleaner dan mesin cuci yang
berkualitas tinggi serta tahan lama. Karena persepsi masyarakat yang kuat ini,
merk tsb. bisa dijual kepada investor dengan nilai tinggi. Sementara pemilik
aslinya bisa tetap memproduksi produk serupa tetapi dengan merk lain yakni
“Lux”. Saat ini, merk yang memiliki nilai tinggi di dunia antara lain adalah
Coca Cola dan Disney.
Branding adalah upaya untuk
membangun image tentang suatu merk produk atau jasa di benak konsumen. Suatu
brand/merk yang sudah memiliki perceived quality yang kuat bahkan mampu menipu
lidah konsumen-nya. Hal ini banyak terbukti dalam blind test yang sering
dilakukan oleh pemilik brand yang sedang memimpin pasar.
Apa Itu Visual Branding?
Visual Branding adalaah
pengaruh yang diakibatkan oleh suatu bentuk visual untuk mendiferensiasikan
brand.
Mendiferensiasikan brand
adalah membedakan brand tersebut dari brand kompetitor, sehingga dapat terlihat
dan dirasakan menonjol dibanding yang lain dan paling diingat audiensinya
(tingkat reminding-nya tinggi)
Apa Saja Elemen-elmen
Penting Dalam Visual Branding?
Ada 3 Komponen penting dalam
Visual Branding
1. Brand (merek, logo) yang
bisa berbentuk visual (image), teks atau keduanya.
2. Warna (produk, korporat).
3. Komposisi semua elemen
penyusunnya.
Ketiga hal di atas
diimplementasikan menjadi Brand Identity Perusahaan/ Produk kemudian
dikomunikasikan melalui media lini atas dan lini bawah.
Maksud Tujuannya agar brand
tersebut bisa dikenal audiensnya Dilihat secara visual dan diterima di hati
Apa Tujuan Visual Branding?
Hasil dari visual branding
tidak bersifat instan, tetapi long term goal: yaitu kontinuitas dan stabilitas
pendapatan atas brand produk atau servis yang dimilikinya.
Tujuan visual branding bukan
kenaikan omzet yang sporadis atau temporer untuk akhirnya merugi dalam
perjalanannya.
5 Cara Membuat Strategi
Visual Branding Menurut Marty Neumeier dalam The Brand Gap.
1. Diferensiasi: Untuk
berhasil sebuah produk harus memiliki pembeda yang unik dengan produk lain.
Pembeda bisa dari kategori produknya sendiri, segmentasi, kualitas atau
packaging-nya.
2. Kolaborasi: Brand
building tidak bisa semuanya dikerjakan oleh produsen. Dibutuhkan kerja sama
dengan agency, institusi terkait, juga dengan konsumen sebagai target market.
Konsumen juga harus didengarkan pendapatnya, tidak sekadar dijejali promosi terus
menerus yang malah menimbulkan bahaya seperti antipati.
3. Inovasi: Brand yang tidak
diremajakan atau direvitalisasi akan lenyap oleh waktu. Konsumen juga punya
sikap boan, sehingga harus disegarkan pandangan dan ingatannya.
4. Evaluasi: Tingkat penerimaan
target audiens atas sebuah brand harus dilacak dan diketahui. Biasanya survey
dilakukan untuk melihat tingkat penerimaan khalayak.
5. Manajemen Brand: Brand
tidak hidup di lembar-lembar iklan atau bersuara di radio. Brand hidup di otak
dan hati konsumennya. Juga di budaya perusahaan produsennya. Karena itu harus
tetap hidup dan bergerak sesuai zamannya. Ex: Coca Cola dan Sosro, hidup dari
generasi ke generasi.
Keuntungan Apa Saja Ketika
Memiliki Brand yang Kuat?
• Kesetiaan pelanggan yang
lebih besar
• Bisa lebih bertahan dalam
menghadapi persaingan
• Bisa lebih bertahan dalam
menghadapi krisis
• Margin profit yang lebih
besar
• Konsumen bisa lebih toleran
bila produsen menaikkan harga
• Konsumen bisa lebih senang
bila produsen menurunkan harga
• Mendapat dukungan dan kerja
sama yang lebih baik
• Komunikasi dan promosi yang
lebih efektif
• Peluang lisensi lebih
terbuka
• Peluang perkembangan atau
brand extention yang lebih terbuka
Sedangkan yang memperngaruhi Knowlende tentang
Brand Bergantung Pada
Elemen-elemen atau identitas
yang memebentuk brand tersebut.
Program marketing yang
mendukung serta bagaimana integrasinya dengan brand tersebut.
Hal-hal yang bisa
dihubungkan dengan brand tersebut secara tidak langsung (misal orang atau benda
lain).
Apa saja yang menyebabkan
Kematian Merek atau Brand?
1. Kesalahan elemen merek
Di zaman serba terbuka harus
waspada terhadap nama merek yang mungkin bermasalah. Apalagi isu mudah tersebar
melalui blog atau jejaring sosial. (Ex: Audi RS6>White Power, Mazda MR>
Selera Rakyat,)
Segala macam elemen merek
juga harus mencerminkan janji yang diberikan perusahaan kepada konsumennya
2. Kesalahan STP
(segmentasi, target market, positioning)
Di zaman borderless
segmentasi geografis harus dihilangkan. Demikian pula dengan positioning juga
harus jelas di antara banyak pesaing.
3. Kegagalan ide
Di zaman yang serba cepat
ini, ide buruk akan cepat tersingkir dan ide baik akan cepat terimplementasi.
Namun pada copycat (peniru) ide bisa menjadi ancaman yang membunuh. Sehingga
produsen tidak boleh berhenti berinovasi.
4. Kegagalan menganalisa
pasar
Analisa pasar menjadi dasar
awal sebelum memulai bisnis. Dengan perkembangan yang semakin cepat, kadangkala
riset pemasaran sudah tidak bisa melihat apa yanhg akan terjadi di masa depan.
Sehingga bisa jadi prediksi salah dan produk cepat basi.
5. Kegagalan ekstensi merek
Diaman serba kompetitif ini,
pemilik merek memang muah tergoda untuk mengekstensikan mereknya ke
produk-produk lain. Alasannya membangun merek baru terlalu merepotkan. Namun
kalau terlalu jauh, akibatnya juga bisa fatal. Ekstensi merek yang berlebihan
memang masih menjadi tren kegagalan merek masa kini.
6. Kegagalan dalam public
relations (PR)
Di era social network,
isu-isu menjadi semakin penting untuk diperhatikan oleh merek. Sarana-sarana
seperti milis atau blog sampai YouTube akan semakin memperburuk merek dan
menjatuhkan secara cepat.
7. Kegagalan komunikasi
merek
Isu pemilihan media menjadi
hal yang semakin penting dewasa ini. Demikian pula komunikasi pemasaran melalui
media juga harus tepat dan terarah. Salah-salah bisa salah sasaran dan memberi
persepsi buruk. Semakin lama pengiklan akan menggeser iklannya pada media-media
yang lebih segmented dan jelas target marketnya.
8. Proses rebranding
Rebranding pada masa
sekarang harus semakin berhati-hati. Konsumen semakin kritis bersuara bila
rebranding-nya ternyata tidak sesuai dengan harapan mereka.
9. Persoalan teknologi
Kini memang zamannya
teknologi. Namun tak selamanya teknologi canggih selalu diminati. Penggunaannya
yang terlalu rumit menjadi kendala utaa.
10. Kegagalan budaya pasar
Pasar boleh semakin terbuka,
tapi budayanya tidak bisa diabaikan karena bisa memengaruhi penerimaan konsumen
terhadap produk.
11. Kegagalan dalam After
sales service
Presales, during sales, dan
after sales sevice bukan “harga” yang bisa ditawar-tawar. Jadi bila itu
diabaikan, maka produk harus siap-siap “gugur di medan perang”.
12. Kegagalan merek tunggal
Produsen hidup di dunia yang
serba jaringan. Tidak ada tempat bagi produsen yang ingin memonopoli sesuatu
atau memiliki standar sendiri.
13. Merek yang ketuaan
Pelan-pelan, merek-merek
yang sudah melanglang buana selama puluhan bahkan ratusan tahun akan mati.
Penyebabnya antara lain kehilangan relevansi, pencitraan yang sudah uang, dan
positioning pesaing yang lebih baik.
Nah Itulah, Visual Branding Dalam Periklanan dan 13 Penyebab Matinya Brand
Nah Itulah, Visual Branding Dalam Periklanan dan 13 Penyebab Matinya Brand
Sumber:
ruangdosen.wordpress.com/2010/04/04/visual-branding-dalam-periklanan/
Beberapa sumber lainnya yang
relevan.
0 Response to "Apa Itu Visual Branding Dalam Periklanan dan 13 Penyebab Matinya Brand"
Posting Komentar